Selasa, 22 Juni 2021

PEDOMAN PARENTING YANG BENAR

 

Assalamualaikum wr wb, selamat pagi…………..bagaimana kabarnya semoga tetap sehat untuk menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa walaupun ditengah pandemi yamg melanda. Untuk tulisan kali ini saya akan memebahas tentang parenting. Sepertinya ini sudah yang kedua saya mengikuti lomba blog yang diadakan oleh https://www.ibupedia.com/. Walaupun pada kesempatan pertama belum berhasil mendapat juara hehehehe………

https://www.ibupedia.com/

Parenting merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh banyak orang untuk menggambarkan bagaimana orang tua dalam membesarkan anak mereka. Sebenarnya makna membesarkan ini condong mengarah ke mendidik,membimbing,mengarahkan, mengeluarkan segala seusatu yang dimiliki oleh anak agar dapat keluar dan dikembangkan untuk bekal mereka saat dewasa nantinya. Atau bisa disebut parenting ini sebenarnya lebih mirip dengan pendidikan yang ada di sekolah, karena merupakan sebuah layanan pendidikan pertama yang diberikan oleh orang tua dalam lingkungan keluarganya sendiri. Seperti yang dapat kita pahami bahwa keluarga merupakan tempat pertama seorang anak mendapatkan sebuah pendidikan.

Berkaitan dengan hal ini dapat menjadi sebuah faktor yang penting untuk membantu anak dalam menjalani kehidupan nantinya dimasa depan. Seperti yang diketahui bahwa gaya parenting ini memiliki berbagai banyak model dan teknik yang digunakan oleh orang tua. Dimana dari berbagai model tersebut diterapakan berdasarkan karateristik masing-masing anak. Akan tetapi menurut saya dalam melakukan kegiatan parenting kepada anak ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk dapat membantu dalam upaya mendidik,membimbing dan mengarahkan.

                                                                                 



1.      Hindari larangan dalam proses mendidik anak

Maksudnya kita kalau bisa jangan sering melarang anak untuk melakukan sebuah hal karena dapat menghambat tumbuh kembang anak dari segi psikis maupun fisik. Selain itu menghalangi anak untuk dapat mengeksplorasi suatu hal yang ada didalam dirinya. Serta yang paling mengkhawatirkan yaitu memebuat anak tidak percaya diri dalam melakukan seuatu hal. Contohnya ada seorang anak yang yang berlari-lari akan tetapi orang tuanya melarang dengan mengatakan “jangan lari nanti jatuh”, dimana kata tersebut dapat membuat anak bahwa kalau berlari nanti akan jatuh. Padahal cara memberi tahu ke anak dapat dilakukan dengan berkata “lari pelan-pelan saja ya”, dengan tindakan tersebut lebih dapat membuat anak untuk lebih dapat berhati-hati dan tidak menghalanginya dalam mengekspresikan sebuah hal.

                                                                                


2.      Kurangi penggunaan smartphone untuk proses membimbing anak.

Dapat dimaknai seperti kita tidak harus terlalu bergantung pada smartphone utnuk memudahkan dalam membimbing anak. Boleh digunakan apabila diawasi betul penggunaannya, apalagi jaman sekarang semakin banyaknya ponsel pintar yang beredar dan mudahnya dalam mendapatkannya. Dimana dampaknya sanagt besar apabila kita terlalu memanfaatkan handphone terhadap proses membimbing anak. Contohnya orang tua sekarang ini tidak ingin ribet dan memilih cara yang paling mudah saat proses mendidik anaknya. Dapat dilihat dalam kasus anak yang sedang mengangis dan diberi smarthphone mereka langsung diam,apabila hal tersebut diteruskan maka akan menimbulkan ketergantungan anak terhadap handphone itu sendiri serta kurangnya eksplorasi yang diahdirkan oleh anak karena terlalu focus pada smartphonenya.

                                                                           


3.      Hindari memvonis anak bodoh,lelet,atau sebagainya pada usia awal perkembangan.

Maksudnya kita kalau bisa jangan terlalu cepat bahwa anak kita lambat/ memiiki kekurangan dalam melakukan berbagai hal. Contohnya lambat dalam bisa berjalan, berfikir,berjalan, dan sebagaianya. Karena semua jenis proses parenting itu berdasarkan kesabaran dari para orang tua dalam proses pembimbingan terhadap anak, bisa dibiing kita hanya menunggu waktunya untuk anak dalam menguasai beberapa hal dasar. Bisa kita amati sekarang ini banyak sekali orang tua yang terlalu beranggapan bahwa anaknya bodoh dalam berfikir pada tahapan awal perkembangan,padahal menurut beberapa ahli kecepatan anak dalam memahami suatu hal itu berbeda-beda. Dimana pola berfikir dalam masa perkebangan ini dibagi atas rentang waktu/usia yaitu usia 1-7 tahun anak cenderung berfikir secara instuitif sedangkan anak rentang usia 7-11 sudah bisa berfikir secara logis. Dapat dijeaskan bahwa anak yang baru memasuki cara instuitif ini cenderung mengandalkan insting mereka, berbeda dengan anak yang sudah memasuki usia berfikir logis dapat mencerna serta memahami setiap hal yang dilihatnya.

https://www.ibupedia.com/artikel/balita/inilah-jadwal-dan-menu-mpasi-bayi-usia-6-bulan 

Beberapa contoh hal diatas menurut saya harus mulai di tanamkan oleh para orang tua dalam mendidik anak. Karena apabila diterapkan kemungkinan membuat anak dapat tumbuh dengan baik secara mental maupun psikisnya. Apabila anak kuat secara mental jenis model atau teknik parenting parenting yang digunakan anak lebih dapat mudah diarahkan dalam proses mendidik. Dan perlu ditekankan lagi bahwa parenting ini merupakan sebuah pondasi yang penting karena menunjang keberlangsungan hidup anak yang akan mereka jalani dimasa depan.

Sekian tulisan yang saya buat semoga bermanfaat khususnya untuk para orang tua. Saya mohon maaf apabila ada kata-kata yang salah atau menyinggung. Terimakasih

Wassalamualaikum wr .wb

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar